kabar negaraku.

bosan melihat keadaan negara yang semakin amburadul, korupsi merajalela, kriminalitas semakin hari semakin meningkat, infestasi asing yang semakin membuat masyarakat terpuruk dalam jurang ketidakadilan, yang kita lihat saat ini yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin melarat. tapi saat terjadi transisi kekuasaan presiden SBY. malah calon  dan wakil presiden terpilih justru berniat menaikan harga BBM. sungguh ini membunuh mental dan fisik masyarakat kecil secara perlahan. kita mempunyai pemerintah agar hidup masyrakat menjadi lebih sejatrah bukan di buat melarat dalam berbagai maslah negara. kalau seperti ini lebih baik kita tidak ush mempunyai pemerintah, seharusnya kebijakan di buat agar masyarakat lebih makmur, bukan memberatkan masyarakat dari berbagai aspek.
         di saat masyarakat di derai rasa takut dan cemas akan berita naiknya tarif BBM, justru para pembesar negara sibuk menyeleksi mobil dinas yang di gunakan para menteri, memang ini dalah tradisi empat tahunan saat  memasuki gerbang pemerintahan baru. bukan apa-apa kita berkomentar tentang mobil dinas para mentri yang konon katanya di impor dari thailand itu. rasanya percuma negara membuang uang rakyat untuk memfasilitasi kinerja para mentri-mentri baru ini. tapi sama saja, toh ujung-ujungnya pasti terdengar lagi kasus korupsi, ini sudah menjadi rahasia umum kalau kalau kebanyakan para aparatur negara mengejar jabatan hanya untuk mendapatkan kemewahan dan masalah finansial dalam pemerintahan, jabatan dijadikan sebagai alat untuk mndapatkan uang, memeng tidak semua aparatur negara seperti itu, tapi kebanyakan mereka menyampingkan masalah kesejatraan masyarakat negara ini. maka jangan heran kalau terjadi gejolak yang meresahkan masyarakat di mana-mana. maslah kriminalitas yang merajalela itupun karna masyarakat sudah tidak lagi merasa adil dalam bermasyarakat, mungkin ada yang sengaja menciptakan keresahan yang mengganggu ketenangan masyarakat. selain itu juga masalah kemiskinan, mungkin di kota-kota kecil belum terlalu nampak, tapi di ibu kota begitu nampak, banyaknya pengemis, anak-anak jalanan, yang yang dalam usiaya seharusnya berada di bangku sekolah, menikmati dunia pendidikan, merasakan nyamanya mengenakan pakaian seragam sekolah, berkumpul bersama teman-teman melewati usia-usia belia. tapi hal ini justru terlihat berbeda, banyak anak-anak kecil yang hidupnya terlantar karna kemiskinan. jadi apakah wajar ketika keterpurukan masyarakat dalam masalah ekonomi justru di bebani lagi dengan msalah harga BBM yang kabarnya akan di naikan.??? dimana hati para petinggi njegara kita.??? sunggu ini aku tak mengerti lagi tentang negara ini, punya pemerintah bukanya hidup sejaterah, eh, malah terjajah. . .