RUANG LINGKUP PENDIDKAN AGAMA ISLAM
A. Kurikulm
Pendidikan
Kurikulum pendidikan merupakan salah satu komponen yang
sangat menentukan dalam suatu system pendidikan, karena itu kurikulum merupakan
suatu alat untuk mencapai tujuan pedidikan sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Tujuan pendidikan suatu Negara di tentukan oleh falsafah dan
pandangan hidup bangsa dan Negara itu sendiri.berbeda falsafah dan pandangan
hidup suatu Negara maka berbeda pula tujuan pendidikan dan sekaligus akan
berpengaruh terhadap Negara tersebut.
Ciri-ciri kurikulum menurut langgulung(1986):
1. Tujuan pedidikan yang ingin di capai
oleh kurikulum itu.
2. Pengetahuan ilmu-ilmu data, aktifitas-aktifitasnya, dan
pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu.
3. Metode dan cara mengajar dan
bimbingan yang di ikuti murid-murid akan mendorong mereka kea rah yang di
kehendaki dan tujuan-tujuan yang di rancang.
4. Metode dan cara penilaian yang di
gunakan dalam mengukur dan menilai hasil prosespendidikan yang di rancang dalam
kurikulum.
Dalam rincian di atas dapat kandungan utama dari kurikulm
yaitu tujuan pendidikan, materi yang di berikan, metode pengajaran ,dan cara
penilaian.
Tujuan
pendidikan yang ingin di capai oleh kurikulum dalam pendidikan islam adalah
sejalan dengan tujuan falsafah pendidikan islam dan juga sama dengan tujuan
pendidikan ;yaitu membentuk akhlak yang mulia dalam kaitannya dengan tujuan
penciptaan manusia, yaitu pengabdian kepada Allah SWT.
B. Konsep
Kurikulum Pendidikan
Dalam bahasa arab kata kurikulum sering di ungkapkan dengan
manhaj yang berarti jalan yang terang yang di lalui manusia pada berbagai
bidang kehidupan.sedangkan arti “manhaj” kurikulum dalam pendidkan islam
sebagai mana yang terdapat dalam kamus al-tarbiyah adalah seperangkat perencanaan
media yang di jadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan
pendidikan.
Defenisi
kurikulum menurut para ahli:
a. Prof.H.M.Arifin (1991)
Dia mengatakan kurikulum sebagai seluruh bahan pengajaran
yang harus di sajikan dalam proses pendidikan dalam suatu sistem institusional
pendidkan.
b. Zakiah darajat (1992)
Dia memandang kurikulum sebagai suatu program yang di
rencanakan dalam bidang pendidikan dan di laksanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu.
c. Dr. addamardasy sarhan dan dr. munir
kamil yang di sitir oleh al-syaibani (1979)
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan,kebudayaan,
social, olahraga.kesenian yang di sediakan oleh sekolah terhadap murid-muridnya
di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolong agar berkembang menyeluruh
dalam segala segi dan mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan
pendidikan.
Arti kurikulum menurut fungsinya:
1) Kurikulum sebagai program studi.
2) Kurikulum sebagai konten.
3) Kurikulum sebagai kegiatan berencana.
4) Kurikulum sebagai hasil belajar.
5) Kurikulum sebagai reproduksi sebagai
cultural.
6) Kurikulum sebagai hasil belajar.
7) Kurikulum sebagai produksi.
Dari pembagian tersebut dapat di simpulkan pengertian
kurikulum kegietan mencakup berbagai rencana strategi belajar mengajar,
pengaturan-pengaturan program agar dapat di terapkan dan hal-hal yang mencakup
pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang di inginkan.
Hasan langgalung memandang bahwa kurikulum mempunyai empat
komponen utama yaitu ;
a)
Tujuan-tujuan yang ingin di capai
pendidikan itu dengan lebih tegas lagi orang yang bagai mana yang ingin kita
bentuk dengan kurikulum tersebut.
b)
Pengetahuan , informasi-informasi,
data-data, aktifitas, dan pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu,bagian
inilah yang di sebut mata pelajaran.
c)
Metode dan cara mengajar yang di
pakai oleh guru-guru untuk mengajar dan memotivasi murid untuk membawa mereka
kea rah yang di kehendaki kurikulum.
d)
Metode dan cara penilaian yang di
gunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil pendidkan di rencanakan
kurikulum tersebut.
C. Dasar
Kurikulum Pendidikan Islam
Herman h. horne memberikan dasar bagi penyusunan kurikulum
dengan tiga macam yaitu:
1. Dasar psikologis, yang di gunakan
untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang di peroleh dari pelajar kebutuhan
anak didik.
2. Dasar sosiologis , di gunakan untuk
mengetahui tuntutan yang sah dari masyarakat.
3. Dasar fisiologis, yang di gunakan
untuk mengetahui keadaan alam semesta tempat kita hidup.
Sedangkan al-syaibani menawarkan dasar-dasar kurikulum
sebagai berikut:
a. Dasar agama
Dalam arti segala system yang ada dalam masyarakat termasuk
pendidikan , harus meletakkan dasar falsafah, tujuan dan kurikulumpada dasar
agama islam pada aspeknya.
b. Dasar falsafah
Dasar ini memberikan pedoman terhadap tujuan pendidikan islam secara filosofis, sehingga
tujuan isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan pandandan
hidup dalam bentuk nilai-nilai yang di yakini suatu kebenaran,baik di tinjau di
segi ontology, epistimologi, maupun axiology.
c. Dasar psiologis
Dasar ini memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang
sejalan dengan cirri-ciri perkembangan psikis peaerta didik.
d. Dasar social
Dasar ini memberikan gambaran terhadap kurikulum islam yang
tercermin pada dasar social yang mengandung cirri-ciri masyarakat islam dan
kebudayaannya.
D. Prinsip-Prinsip
Kurikulum Pendidikan Islam
Menurut al-syaibani prinsip-prinsip yang harus menjadi acuan
kurikulum pendidikan islam adalah:
1. Berorientasi pada islam, termasuk
ajaran dan nilainya.
2. Prinsip menyeluruh pada
tujuan-tujuan dan kandungan –kandungan kurikulum.
3. Prinsip keseimbangan yang relative
antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.
4. Prinsip-prinsip dan interaksi antara kebutuhan sisiwa dan masyrakat.
5. Prinsip pemeliharaan
perbedaan-perbedaan individual antara peserta didik,.
6. Prinsip perkembangan dan perubahan
sesuai dengan tuntutan yang dad dengan tidak mengabaikan nilai-nilai absolute.
7. Prinsip pertautan antara mata
pelajaran, pengalaman-pengalaman ,dan aktifiti yang terkandung dalam
kurikuluim, begitu pula dengan pertautan antara kandungan kurikulum dengan
kebutuhan murid juga kebutuhan masyarakat.
Prinsip-prinsip kurikulum yang di tawarkan oleh zakiah
drajat (1994):
a. Prinsip relevansi : yaitu kesesuaian
pendidikan dalam lingkungan hidup
murid, relevansi dengan kehidupan sekarang dan masa akan datang.
b. Prinsip efektifitas : baik
efektifitas belajar murid maupun efektifitas mengajar guru.
c. Prinsip fleksibelitas : artinya ada
semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan dalam bertindak, baik
yang bberorientasi dalam fleksibelitas pemilihan program pendidikan maupun
dalam pengembangan program pengajaran.
E. Kurikulum
Dan Tujuan Pendidikan
Tahap-tahap yang di kembangkan dalam pendidikan umum adalah berakhir pada
tujuan nasional sebagai tujuan umum yang secara terbatas di tentukan pula oleh
falsafah Negara itu sendiri.
Cirri-ciri umum kurikulum pendidkan adalah bahwa pemakaiannya
terbata soleh tempat dan waktu selain itu ia hanya memberikan seperangkat paket
untuk kehidupan manusia di dunia saja.kurikulum yang seperti inijelas tidak
sesuai dengan hakikat manusia sebagai makluk yang bertuhan, di mana ia harus
mempertanggung jawabkan segala perbuatannya kepada tuhan yang maha esa.
F. Kerangka
Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam
Muhammad fadhil al jamali mengemukakan bahwa al Qur”an
adalah kitab terbesar yang menjadi sumber filsafah pendidikan dan pengajaran
bagi umat islam.sudah seharusnya pendidikan islam di susun sesuai dengan al
Qur”an al karim dan di tambah dengan hadis untuk melengkapinya.
Di dalam al Qur”an dan Hadits di temukan kerangka dasar yang
dapat di jadikan pedoman operasional dalam penyusunan kurikulum pendidkan
islam.kerangka tersebut adalah tauhid dan perintah membaca.
1. Sesuai dengan tuntukan al Qur”an bahwa yang menjadi kurikulum
pendidikan islam adalah “tauhid” dan
harus di mantapkan sebagai unsure pokok yang tak dapat di rubah.
2. Kurikulum inti selanjutnya adalah perintah
untuk membaca ayat-ayat Allah meliputi tiga macam ayat itu adalah:
a. Ayat Allah yang berdasarkan wahyu.
b. Ayat Allah yang berada pada diri
manusia .
c. Ayat Allah yang terdapat pada alam
semesta.
Membaca merupakan alat sisitem penghubungan yang merupakan
syarat mutlak terwujudny a dan berkelanjutan suatu system social.oleh sebab itu
sebagai asa dari teori pendidikan islam , maka prinsip-prinsip al Qur”an
merupakan bagian yang tak dapat di pisahkan yang memadukan di antara mata
pelajaran yang membentuk sebuah kurikulum.
G. Klasifikasi
Ilmu Pengetahuan
Para ahli pikir islam telah banyak memberikan pandangan
tentang apa saja yang harus di ketahui dan di pelajari oleh manusia selaku
ahamba Allah. Selaku anggota masyarakat dan selaku makluk pribadi beraklak
mulia.
A. Al ghazali membagi ilmu pengetahuan kepada bebagai kelompok.
1. Ilmu yang tercela sedikit atau
banyak.ilmu ini tidak ada manfaatnya bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat.
2. Ilmu yang terpuji,banyak atau
sedikit,misalnya ilmu tauhid atau ilmu agama.
3. Ilmu terpuji pada taraftertentu yang
tidak boleh di dalami karena hanya akan mengguncang iman dan ihad .
Dari segi kelompok ilmu alghazali membagi lagi menjadi 2
kelompok di lihat dari segi kepentingannya yaitu :
a. Ilmu yang fardu yang di ketahui oleh setyap umat muslim
yaitu ilmu agama dan ilmu Yng bersumberkan pada kitab suci Allah.
b. Ilmu yang merupakan fardu kifayah
untuk di pelajari setiap muslim.
Al ghazaly mengusulkan bebrapa ilmu pengetahuan yang harus
di pelaajari di sekolah sebagai berikut:
a. Ilmu al qur an dan ilmu agama
seperti ilmu fiigh,Hadits dan tafsir.
b. Sekumpulan bahasa , nahwu dan
makhraj serta lafads-lafads ,karena ilmu ini berfungsi membantu ilmu agama.
c. Ilmu-ilmu yamg fardu kifayah..
d. Ilmu kebudayaan , seperti tafsir,sejarah,dan beberapa cabang filsafat.
B. Ibnu kaldun membagi ilmu menjadi tig macam yaitu:
1. Ilmu lisan .
2. Ilmu naqli.
3. Ilmu aqli.
Dari
segi kepentingan ibnu kaldun membagi I,mu menjadi:
a. Ilmu seni dengan semua jenisnya.
b. Ilmu filsafat sepeti ilmu alam dan
ilmu ketuhanan.
c. Ilmu alat yang membantu ilmu agama
seperti ilmu lughah,nahwu,dan sebagainya.
d. Ilmu alat yang membagi ilmu filsafah
seperti ilmu natig.
C. Pendapat ibnu sina membagi ilmu pengetahuan menjadi:
a. Ilmu Nadhor i (teoritis) dan ilmu amali
(praktis) yang tergolong ilmu nadhori adalah ilmu alam , dan ilmu riyadhi (
ilmu urai atau matimatika )
b. Ilmu illahi (ilmu ketuhanan ) yaitu
ilmu yang mengandung iktibar tentang wujud kejadian alam dan isinya melalui
penganalisaan yang jelas dan jujur sehingga di ketahui siapa penciptanya.
Adapun pengertian ilmu amali (praktis) adalah ilmu yang
membahas tentang tingkah laku manusia di lihat dari segi tingkah laku
individunya.ilmu ini menyangkut ilmu akhlak.
D. Dr .abdurrahman shaleh Abdullah (1990) mengkategorikan
pengetahuan yang menjadi materi kurikulum pendidikan islam pada tiga kategori :
a. Materi pelajaran yang di kaitkan
dengan alkuran dan Hadits, atau biasa di kenal
dengan istilah materi pelajaran agama.
b. Kategori ke dua ini dalam bidang
ilmu pengetahuan yang termasuk ke dalam isi kurikulum pendidikan islam adalah
ilmu ke alaaman(al-ulum al-kauniyah), termasuk dalam kateori ini adalah
fisika,biologi dan astronomi dan lain”.
Diposkan oleh
http://adewarisko.blogspot.com/2011/07/ruang-lingkup-pendidikan-agama-islam.html